Motor Listrik vs Sepeda Listrik: Apa Bedanya?
Beberapa tahun belakangan, kendaraan berbasis listrik kerap menjadi tren di Indonesia. Mulai dari mobil, motor, sepeda, hingga skuter listrik. Namun, di artikel ini, Minco enggak akan membahas semuanya dan fokus ke sepeda dan motor listrik saja. So, apa sih perbedaan di antara keduanya dan apa saja kelebihan serta kekurangannya?
Yuk, kita bahas bersama-sama!
Apa Itu Motor Listrik?
Tidak seperti sepeda motor konvensional yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM), motor listrik atau electric motorcycle merupakan sepeda motor yang komponen internalnya bergerak dengan bahan bakar listrik. Jadi, motor listrik tidak memerlukan bahan bakar seperti bensin untuk beroperasi. Sebagai gantinya, motor listrik menggunakan baterai—yang dapat diisi ulang di rumah atau di stasiun pengisian khusus—untuk menggerakkan motor.
Lalu, apa bedanya dengan sepeda listrik?
Apa Itu Sepeda Listrik?
Electric motor-pedal (e-moped) atau yang di Indonesia lebih umum disebut sebagai sepeda listrik adalah sepeda konvensional yang dapat dikayuh, plus sudah dilengkapi dengan teknologi elektrik. Mesin penggerak pada sepeda listrik berupa motor listrik (electrical motor) yang mendapatkan daya dari baterai yang dapat diisi ulang. Jadi, selain dapat digunakan dengan cara dikayuh seperti sepeda biasa, sepeda listrik juga dapat berjalan menggunakan tenaga listrik sepenuhnya.
Kalau begitu apa perbedaan utama antara motor listrik dan sepeda listrik?
Perbedaan Utama Motor Listrik vs Sepeda Listrik
Meskipun keduanya sama-sama menggunakan tenaga listrik sebagai sumber daya, ada beberapa perbedaan utama antara motor listrik dan sepeda listrik.
Regulasi Pemerintah
- Motor listrik mengikuti Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan. Siapa pun yang mengendarainya, wajib memiliki kelengkapan surat, termasuk SIM C, layaknya sepeda motor konvensional.
- Sepeda listrik diatur oleh Peraturan Menteri Perhubungan No. 45 Tahun 2020 tentang Kendaraan Tertentu dengan Menggunakan Penggerak Motor Listrik. Pengendara sepeda listrik tidak memerlukan SIM karena dianggap sebagai kendaraan non-motor. Meskipun demikian, kita harus tetap mematuhi pasal-pasal yang tertuang pada peraturan tersebut.
Kecepatan dan Performa
- Motor listrik biasanya memiliki kecepatan maksimum yang ditentukan oleh kapasitas baterainya. Rata-rata kecepatannya bisa mencapai 50-100 km/jam, tergantung modelnya.
- Sepeda listrik memiliki kecepatan yang terbatas, rata-rata hanya 25-45 km/jam.
Desain dan Fungsi
- Motor listrik dirancang menyerupai sepeda motor matic konvensional. Dengan kerangka yang besar dan kuat, cocok untuk menempuh perjalanan yang cukup jauh dengan kecepatan cukup tinggi.
- Sepeda listrik umumnya memiliki desain yang lebih ramping dan tidak terlalu berat karena masih memiliki fungsi layaknya sepeda konvensional yang bisa dikayuh. Oleh karena itu, sepeda listrik lebih cocok digunakan untuk perjalanan jarak dekat dengan medan yang mudah.
Biaya dan Perawatan
- Motor listrik relatif lebih mahal dari segi harga dan biaya perawatan, terutama untuk komponen penting seperti baterai dan mesin yang lebih kompleks.
- Sepeda listrik secara umum lebih terjangkau, baik dari segi harga maupun biaya perawatan.
Terlihat kan perbedaan antara motor listrik dan sepeda listrik?
Tapi, sebelum kamu memutuskan kendaraan listrik mana yang paling cocok buatmu, kamu juga butuh tahu kekurangan masing-masing untuk pertimbangan lebih lanjut.
Kekurangan Motor Listrik
- Harga Lebih Mahal dari Motor Bensin
Apabila dibandingkan dengan motor bensin, harga motor listrik memang relatif lebih tinggi. Untuk motor listrik dengan fitur standar dan kemampuan jarak tempuh 100 km, dibanderol dengan harga sekitar Rp25juta ke atas.
- Pengisian Baterai yang Memakan Waktu
Waktu pengisian baterai motor listrik membutuhkan waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 4—8 jam, tergantung kapasitas baterai. Sementara itu, pengisian bensin motor konvensional hanya butuh beberapa menit saja.
- Stasiun Pengisian Terbatas
Meskipun pengguna motor listrik kini sudah cukup banyak, terutama di kota-kota besar, stasiun pengisian baterainya masih terbilang sedikit. Apalagi di daerah-daerah kecil, sulit sekali untuk kita menemukan stasiun pengisian baterai.
Kekurangan Sepeda Listrik
- Baterai Cepat Habis
Karena kapasitas baterainya tidak sebesar motor listrik, sepeda listrik cenderung lebih sering memerlukan pengisian baterai. Apalagi jika digunakan di mode listrik penuh, baterainya pasti lebih cepat habis.
- Beban Angkut Terbatas
Dengan desain yang ramping dan tidak terlalu besar, kapasitas penumpang dan/atau bawaan sepeda listrik lebih ringan dari motor listrik atau motor bensin. Oleh karena itu, sepeda listrik kurang direkomendasikan untuk mengangkut beban yang berat.
- Jarak Penggunaan Terbatas
Dari dua kekurangan di atas, sepeda listrik jadi kurang ideal untuk perjalanan jarak jauh. Selain itu, untuk penggunaan di kecepatan tinggi, biasanya sepeda listrik akan jadi kurang stabil. Apalagi di jalanan yang tidak rata.
Kesimpulan
Sebagai kesimpulan, baik motor listrik maupun sepeda listrik, keduanya menawarkan solusi kendaraan ramah lingkungan dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Saran dari Minco, motor listrik akan cocok bagi kamu yang membutuhkan kendaraan dengan kecepatan dan jarak tempuh tinggi, tapi tetap ramah lingkungan dan tanpa emisi. Sementara itu, sepeda listrik cocok untuk kamu yang sedang mencari kendaraan ramah lingkungan dengan harga terjangkau untuk mobilitas jarak dekat. Apa pun pilihanmu, temukan kendaraan listrik impianmu di toco.id.